Terkadang, orang pelit tak pernah menginginkan untuk menjadi pelit. Begitu pun dengan yang dermawan. setiap manusia memiliki motif yang membentuk mengapa mereka tidak ingin berbagi, dan mengapa mereka harus berbagi. Dalam islam, menjadi dermawan bukan hanya keistimewaan tapi juga cobaan, cobaan kapan kita akan jadi yang dermawan.

perlu disayangkan, banyak orang yang menunda untuk menjadi dermawan hanya karena menunggu punya, padahal dikatakan oleh para ulama’ “Orang apabila semakin dermawan semakin banyak Allah memberi rezeki kepada dirinya” sebagaimana Allah swt berfirman dalam surah as saba ayat 39

قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗۗ وَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗۚ وَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ ۝٣

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya. Suatu apa pun yang kamu infakkan pasti Dia akan menggantinya. Dialah sebaik-baik pemberi rezeki.

Dari ayat tersebut kita dapat tahu, bahwa  dengan bersedekah dan suka berbagi terhadap sesama tidak akan membuat kita rugi, melainkan akan allah lipat gandakan dengan rizki yang melimpah.

Selain bersikap dermawan, sebagai seorang muslim yang bijak kita juga perlu pandai menghemat dan menggunakan uang sesuai skala prioritasnya. Tujuannya tidak lain ialah, agar diri kita terhindar dari sifat berlebih-lebihan atau dalam bahasa arab biasa disebut dengan israf yang memiliki arti perilaku berlebihan atau melebihi batas yang dapat merugikan diri sendiri.

Namun tanpa kita sadari, terkadang diri kita masih saja terhanyut dalam sifat israf ini, dan yang paling rawan ialah ketika diri kita memegang uang yang cukup banyak tetapi kita tidak dapat mengontrolnya. Karena pada saat itulah diri kita mulai timbul angan-angan untuk memenuhi hasrat yang hanya bersifat duniawi semata.

Oleh karena itu salah satu cara ampuh untuk mencegah sifat israf  ini ialah dengan pandai menabung. Mengapa penulis mengatakan cara ini cukup ampuh?  karena dengan menabung, itu berarti kita menyisihkan beberapa uang kita untuk kepentingan yang akan mendatang, dan meminimalisir timbulnya angan-angan untuk memenuhi hasrat yang hanya bersifat duniawi semata.

Kegiatan menabung baik dilakukan oleh siapapun, akan tetapi alangkah baiknya dilakukan sejak usia dini, karena dengan kita menabung di usia dini, otomatis diri kita akan terbiasa untuk belajar konsisten dalam kegiatan belajar menabung tesebut. Akan tetapi tidak ada salahnya bagi siapapun untuk memulai menabung bahkan di umur tua sekalipun.

Kegiatan menabung sendiri sangat dianjurkan untuk para pelajar yang sedang mencari ilmu seperti  santri yang sedang tholabul ilmi di pesantren, karena selain dapat menghemat uang, belajar menabung juga dapat mebuat diri kita semakin pandai dalam membuat perhitungan untuk kepentingan yang akan mendatang. Jadi kesimpulannya dengan kita belajar menabung maka diri kita juga akan terbiasa belajar menjadi lebih disiplin dalam segala hal.

Category: Muhasabah

Postingan Terbaru

Sesudah kesulitan ada kemudahan.
Sesudah kesulitan ada kemudahan.
Jun 16, 2025
7 Golongan yang selamat dari mahsyar
7 Golongan yang selamat dari mahsyar
Jun 11, 2025
Selamat Memperingati Harlah Asy-Syadzili Yang Ke-60
Selamat Memperingati Harlah Asy-Syadzili Yang Ke-60
Jun 09, 2025