Berbicara merupakan bagian dari komunikasi verbal yang memungkinkan seseorang berinteraksi dengan orang lain, serta, bisa berbicara adalah salah satu anugrah terbesar yang diberi oleh Allah SWT.
Oleh karna itu, kita harus menjaga lisan dalam berkata-kata, sebab jika dalam kita berbicara terdapat suatu kebohongan atau kesalahan, kita bisa mendapat dosa atau bahkan bisa terseret kedalam Neraka-Nya. Lantas, bagaimana cara berbicara yang benar, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan?
Untuk menghindari segala hal yang bertentangan dengan agama, sebaiknya, sebagai umat muslim harus selalu menjaga lisannya dari kata-kata yang tidak perlu. Dengan artian, kita harus membatasi bicara kita tehadap hal-hal yang tidak penting.
اِذَا تَمَّ عَقْلُ الْمَرْءِ قَلَّ كَلَامُهُ
“Jika akal seseorang itu sempurna, maka akan sedikitlah bicaranya.”
Dari kutipan kitab Ta’limul Muta’allim di atas, dapat kita ketahui, apabila terdapat seseorang yang sedikit bicaranya, menandakan akalnya sempurna.
Yang artinya, kita diharuskan untuk menghindari banyak bicara. yang dimaksud adalah bukan yang menjelaskan suatu permasalahan dengan sangat terperinci, tapi yang dimaksud banyak bicara adalah mereka yang menceritakan apapun yang telah mereka dengar, tanpa mengatahui benar atau tidaknya.
يَتَكَلَّمُ بِكَلِمَةٍ لِيُضْحِكَ بِهَا النَّاسَ، فَيَهْوِيَ بِهَا فِي النَّارِ
“Dia berbicara dengan suatu kata untuk membuat orang tertawa, lalu dia terjatuh dengan kata itu ke dalam api (neraka).”
ketika kita berbicara, hendaklah katakan kata-kata yang benar dan baik, apalagi ketika kita sedang bercanda dengan orang lain, jauhilah berbohong untuk membumbui suatu kalimat agar terlihat lucu atau mengucapkan kata-kata yang jorok dan tidak pantas untuk diucapkan bagi seorang muslim, hanya untuk membuat orang lain tertawa.
Sebab barangsiapa yang berbohong untuk membuat orang lain tertawa, maka An-Nar (Neraka) lah balasan dari Allah SWT. Maka, kita harus bisa memanajemen kata sebelum berbicara, bagaimana itu?
Kalau berbicara biasakan untuk menyaring kata sebelum dilontarkan kepada orang lain juga harus melihat siapa lawan bicaranya, jadi berbicara itu tidak sembarangan.
Karena dengan salah berbicara bisa memasukkan kita ke dalam lobang kesengsaraan, bahkan dapat membuat kita murtad, contohnya, berbicara dengan menghina nama-nama Allah atau menjelek-jelekan Nabi dan Rasulullah.
Dengan kita berbicara dengan baik, tidak menggunjing orang lain dan selalu berkata jujur, Insyaallah kita akan dijauhkan dari hal-hal yang tidak di inginkan, juga mendapat rahmat serta petunjuk oleh Allah SWT.