Selain jalan menuju ridho Allah SWT, ternyata puasa juga sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik maupun mental. Dalam beberapa penilitian, ilmuwan telah menemukan beberapa manfaat dan efek samping puasa bagi kesehatan tubuh dan mental manusia yang menjalaninya. Dikutip dari buku The fasting cure karya upton sinclair (1878-1968) berikut beberapa ulasannya.
Membersihkan racun di dalam tubuh secara alami
Detoksifikasi adalah proses pengeluaran racun di dalam tubuh secara alami. Menurut peneliti, berpuasa dapat memicu detoksifikasi dan memungkinkan tubuh untuk berfokus pada penyembuhan dan regenerasi sel-sel tubuh yang rusak tanpa gangguan dari proses pencernaan.
Pemulihan dari penyakit
Berpuasa juga dapat menyembuhkan beberapa penyakit, seperti gangguan pencernaan, obesitas, radang sendi dan masih banyak lagi
Peningkatan kesehatan mental
Peniliti juga mengklaim, Selain manfaat fisik, puasa dapat meningkatkan kejernihan mental, fokus, dan bahkan suasana hati. Proses ini dianggap memberi waktu bagi tubuh untuk mengalihkan energi yang biasanya digunakan untuk pencernaan ke proses penyembuhan lainnya.
Studi lain juga membuktikan bahwa puasa dapat meningkatkan aktivitas metabolisme dan mencegah penuaan dini. Studi mengatakan berpuasa khususnya yang dilakukan saat ramadhan, sama dengan program diet yang cukup populer, yaitu intermiten fasting yang mengatur pola makan, waktu makan, dan makanan yang dikonsumsi.
Tapi puasa tidak selamanya baik bagi sebagian orang, lebih-lebih mereka yang baru mulai berpuasa, beberapa efek samping rentan menyerang, antara lain :
Kelelahan atau Lemah di Awal Puasa
peniliti mengatakan bahwa orang yang belum terbiasa berpuasa dapat mengalami Lelah dan lemah di hari-hari pertama. Hal ini dikarenakan tubuh belum dapat beradaptasi dengan perubahan pola makan dan mulai beralih dari proses pencernaan makanan yang terus- menerus ke proses penyembuhan dan detoksifikasi.
Pusing atau Sakit Kepala
Pusing dan sakit kepala adalah efek samping umum yang dapat muncul pada beberapa hari pertama puasa. Ini bisa disebabkan oleh penurunan kadar gula darah atau ketidakseimbangan elektrolit yang terjadi ketika seseorang tidak makan atau minum untuk jangka waktu lama.
Perubahan Mood atau Irasibility (Mudah Tersinggung)
Pada beberapa orang, puasa bisa menyebabkan perubahan mood, seperti perasaan mudah tersinggung, marah, atau bahkan cemas. Hal ini disebabkan oleh perasaan lapar atau ketidakseimbangan hormon yang terjadi ketika tubuh mulai beradaptasi dengan puasa.
Risiko untuk Orang dengan Kondisi Kesehatan
peneliti juga memperingatkan bahwa orang dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes, tekanan darah rendah, atau gangguan jantung, harus berhati-hati dalam melakukan puasa. Bagi mereka yang memiliki kondisi seperti itu, puasa bisa memengaruhi kadar gula darah atau keseimbangan elektrolit mereka, yang bisa berbahaya.
Maka alangkah baiknya kita memperhatikan kondisi tubuh terlebih dahulu sebelum memulai berpuasa, mengidentifikasi Riwayat penyakit yang selama ini kita miliki, dan memberi penanganan sesuai arahan profesional. Metode puasa bedug yang diterapkan orangtua saat kita kecil dulu mungkin dapat membantu puasa dengan sehat dan bertahap, apalagi bagi kita yang memiliki riwayat penyakit tertentu dan baru ingin mulai berpuasa.
Jazakumullah khairan jaza