Perayaan Idul Adha 1446H atau 2025, pondok pesantren salaf Al Quran asy-syadzili merayakan Idul Adha dengan penuh khidmat. Kegiatan pemotongan hewan qurban di pondok Asy Syadzili tahun ini juga berjalan lancar.
Pada hari pertama, pondok asy syadzili diamanahi untuk memotong 3 ekor sapi dan 11 ekor kambing untuk dipotong dan didistribusikan. Pelaksanaannya dilakukan selang beberapa waktu setelah sholat Idul Fitri selesai, dan dilaksanakan langsung oleh sejumlah asatidz dan santri yang berpengalaman dan jelas paham akan ilmu untuk melaksanakan qurban.
Proses pemotongannya, berlangsung mulai pagi hari kemudian istirahat sejenak untuk persiapan sholat jumat. Kemudian, Setelah sholat jumat proses pemotongan dilanjutkan kembali.
Aktivitas pemotongan dan pembungkusan daging berjalan lancar. Melibatkan teman-teman santri yang tertunjuk untuk menjadi panitia qurban, mereka dengan antusias memotong dan membungkus daging yang kemudian akan didistribusikan.
Kegiatan berjalan bersukaria dari berbagai kalangan, mulai dari teman-teman santri, para shohibul qurban, asatidz, maupun warga sekitar yang menonton pada waktu itu.
Pendistribusian daging qurban tidak hanya diberikan kepada sohibul qurban, tetapi juga kepada warga sekitar pondok dan tetangga-tetangga. Total perkiraan sekitar 100 bungkus lebih daging qurban yang didistribusikan, diluar organ seperti kepala kaki dan buntut.
Kegiatan perayaan hari raya idul adha pada hari pertama ini, diakhiri dengan acara makan bersama ala santri. yakni setiap kalangan yang hadir dipersilahkan untuk membuat kelompok duduk berisi 5 orang per kelompok. Kemudian masing-masing kelompok akan diberikan 1 porsi besar talam yang berisi lauk daging yang sangat lezat.
Beranjak ke hari kedua, hati masih hangat oleh semangat kemarin. Para panitia qurban telah siap menyambut kebaikan yang ada pada hari ini.
Proses penyembelihan pun berlanjut, menuntaskan hewan yang belum dipotong. Proses penyembelihan berlangsung mulai sekitar jam 07:00 dini hari, lalu istirahat sejenak untuk persiapan sholat dzuhur.
Kemudian setelah istirahat, proses penyembelihan terus berlanjut hingga sore hari. Hari ini ada sebanyak 12 kambing dan 2 sapi yang disembelih. dengan total sebanyak 23 ekor kambing dan 5 ekor sapi yang terkumpul pada tahun ini.
Pada hari kedua ini, para santri menggelar kegiatan unik yang telah menjadi tradisi tahunan, yakni lomba memasak bersama . Lomba memasak ini merupakan bagian dari rangkaian acara, sekaligus penutup dari acara Idul Adha. Dimana setiap perwakilan santri tiap kamar ditantang untuk memasak daging qurban, yang kemudian akan dinilai oleh para juri.
Peserta lomba diikuti berbagai macam kalangan santri, baik dari jenjang santri SMP, SMA, hingga santri non formal. Untuk panitia pelaksana berasal dari kalangan pengurus. Dan dewan juri berasal dari golongan asatidz pondok.
Kegiatan ini berlangsung di dua halaman utama pondok dengan penempatan santri smp di lapangan atas, dan santri sma, non formal di lapangan bawah. Menu ragam sepeti gulai, sate, rawon dan soto turut serta menghiasi acara meriahnya di malam hari ini.
Setiap masing-masing kamar diberi waktu 90 menit untuk menyiapkan masakannya dan kemudian dibawa ke juri di atas panggung. Untuk kriteria penilainnya meliputi rasa, kreativitas, kebersihan dan kekompokan. Jadi, selain berlomba-lomba untuk membuat masakan yang enak, para santri juga dituntut untuk memperkuat dan mempererat ilmu pengetahuan satu sama lain.
Sebagai bentuk penghargaan, panitia memberikan penghargaan dan juga piagam kepada tiga tim terbaik. Selain itu, makanan yang telah dimasak dipasarkan secara gratis kepada seluruh masyarakat pondok pesantren yang menginginkannya. Hal ini sebagai bentuk syiar semangat saling berbagi di idul adha.
Dengan adanya serangkaian acara perayaan Idul Adha ini. Pondok pesantren salaf Al Quran Asy syadzili berharap, dapat turut serta memeriahkan dengan tidak hanya menunaikan ibadah qurban saja. Melainkan, juga mengadakan kegiatan edukatif sebagai wadah bagi para santri untuk menuangkan berbagai macam kreatifitasnya, dan juga sebagai media untuk mempererat hubungan ukhuwah Islamiyah.