Allah SWT menciptakan manusia sebagai sebaik baiknya makhluk, dengan bukti bahwa manusia adalah satu-satu nya makhluk yang di anugerahi al’aql (akal) oleh allah SWT yang mana disini manusia dapat membedakan antara perakara baik dan buruk.
Dengan segala nikmat anugerah tersebut, kita sebagai manusia tidak dapat melepas satu hal yang sangat melekat pada setiap pribadi manusia, apalagi kalau bukan hawa nafsu, yang selalu melahirkan penyakit penyakit hati yang dapat menjerumuskan manusia pada murka allah SWT naudzubillah min dzalik
Dalam bab al qoul ma’ashil qolbi kitab bidayatul hidayah al-imam ghozali menukil kembali rubu’il muhlikat dalam kitabnya, ihya’ ulumuddin :
“diantara banyaknya penyakit hati, disini saya akan memperingatkan kamu dari 3 hal (sifat) saja dari paling menjijikkannya hati, dan 3 sifat inilah yang menguasai ahli fiqih nya zaman sekarang. Dengan tujuan kamu dapat menjaga dengan sebetul betulnya penjagaan, karena 3 sifat ini merusakkan dalam dirinya sendiri dan dia menjadi pokok dari sifat-sifat menjijikkan lainnya. Apa saja sifat-sifat itu? Adalah hasut, riya’, dan ujub.”
1. Hasut
Hasut sendiri bermakna dengki, dalam kasusnya, orang yang memiliki sifat hasut cenderung tidak suka atau iri melihat orang lain mendapat anugerah atau nikmat yang lebih dari Allah SWT, mereka yang hasut tidak akan menemukan ketenangan dalam hidupnya, dan sifat ini juga memmiliki potensi yang besar untuk melahirkan penyakit-penyakit hati lainnya naudzubillah min dzalik. Untuk menghindari sifat hasut, alangkah baiknya kita senantiasa mensyukuri pemberian allah dalam bentuk dan berapapun itu, sebagaimana pepatah mengatakan, berapapun porsi yang kau diberi, maka nikmatilah.
2. Riya’
Riya’ yang berarti pamer, mereka yang mengidap penyakit riya’ cenderung haus akan pujian dan sanjungan, berbuat baik hanya semata mencari muka didepan manusia lainnya bukan karena ridho Allah SWT, di zaman kita sekarang Dimana teknologi telah melaju pesat, praktek riya’ lazim kita lihat dalam platfrom-platfrom digital, seperti tiktok, Instagram dll . refleksi diri sangat perlu untuk menghindari sifat riya’, selalu mengingat bahwa seluruh harta benda yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita hanyalah titipan semata untuk mencapai ridhonya.
3. Ujub
Keangkuhan atau membanggakan diri sendiri adalah pengertian dari ujub. Mereka yang ujub biasanya merasa dirinya paling sempurna dari siapapun, selalu membawa-bawa jabatan yang disandangnya seakan itu adalah hal yang mulia di mata Allah SWT. Orang yang ujub juga cenderung memiliki hati yang keras atau susah dinasehati, karena mereka merasa diri mereka paling sempurna dan tak boleh ada yang menasehati nya diatas kesempurnaan itu, dan orang seperti ini juga akan susah menerima nasehat yang baik dari para ulama sekalipun, sebab hati mereka telah hanyut dalam keangkuhan diri mereka sendiri naudzubillah min dzalik.
Untuk menghindari sifat-sifat diatas, kerendahan hati adalah obat yang paling mujarab, dan tentu juga merupakan bentuk Langkah kita menuju kebijaksanaan dalam hidup, yang semoga dengan kerendahan hati, kita semua mendapat ridho dan derajat yang tinggi di sisi Allah SWT, Allahumma amin.
Jazakumullah khairan